Skip to main content

Belajar dari Hujan

Ketika cuaca panas atau dalam musim kemarau hujan selalu dinanti-nantikan kehadirannya. Tetapi ketika hujan mulai turun dan membasahi bumi dengan jumlah tetesan-tetasan air yang tak dapat dikira jumlahnya berjatuhan dari langit. Tetapi ada sebagian dari mereka mengharap hujan segera berhenti ketika hujan baru saja turun. Ada yang dengan alasan hendak pergi keluar, sedang menjemur pakaian dan berbagai alasan lainnya. Mungkin kita juga pernah mengeluh saat turunnya hujan.

Adakah yang salah dengan hujan? dan apakah hujan pernah marah kepada kita? Sehinggga ia tidak pernah turun kembali ???

Jawabannya tentu tidak, hujan merupakan rezeki yang diturunkan Allah kepada kita sebagai bentuk Kasih Sayangnya kepada mahluk ciptaan-Nya. Jikalaupun hujan berhenti turun, maka itu berarti terlalu banyaknya maksiat yang merajalela didaerah tersebut yang membuat hujan berhenti singgah untuk turun ditempat tersebut. Dan jikalaupun ia turun itu dikarenakan rahmat dan kasih sayang Allah yang begitu besar terhadap mahluk ciptaan yang lainnya, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada ditempat tersebut.


Hujan merupakan salah satu rahmat Allah yang turun kebumi dan menyuburkan tanah yang tandus dan gersang sehingga tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan mahkluk-mahkluk ciptaan Tuhan yang lainnya juga bisa terus bertahan hidup tanpa kehausan.  Di dalam Al-qur’an Allah juga berfirman “Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu.” (QS. Al-Baqarah: 21). Dengan sebab hujan lah, Allah menumbuhkan tanam-tanaman, sayur-mayur dan buah-buahan sebagai sumber makanan.
          
Mulai detik ini, mari kita mulai untuk mencoba bersyukur disetiap datangnya hujan karena hujan merupakan rahmat pemberian Allah yang harus disyukuri. Ingat betapa banyak yang membutuhkan hujan, jangan biarkan ego diri sendiri membuat kita mengeluh dengan hadirnya hujan. Mana tau disana, disuatu ditempat yang tidak kita ketahui ada orang yang sangat berharap akan datangnya hujan. Ada yang berharap untuk menjaga agar sawahnya tidak kekeringan dan sebagainya.


Jadi hujan juga merupakan salah satu rezki yang wajib kita nikmati. Ingat betapa indahnya masa kecil kita saat bermain hujan? Tanpa harus khawatir jatuh sakit, kita berlari-lari dengan riang dan gembiranya dibawah tetesan hujan yang mengguyur basah jalanan. Atau kenangan saat pulang sekolah kita rela basah-basahan demi menikmati dinginnya dan segarnya teteasan air hujan? jadi mengapa sekarang kita tidak bisa berusaha menikmatinya? Terkadang kita mengeluh saat hadirnya. Mulai sekarang yuk ingat masa kecil kita yang penuh memorian bahagia dengan hujan sehingga bisa memotivasi  kita untuk mulai bersyukur ketika suatu saat turun hujan lagi. :)

Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW. juga menyuruh berdoa ketika hujan. Karena hujan merupakan salah satu waktu atau kondisi dimana doa sangat mustajab untuk dikabulkan. Jadi, untuk kamu yang sedang menjadi mahasiswa semester akhir dan sedang berharap untuk bisa cepet-cepetan wisuda, bisa sering-sering berdoalah ketika hujan, jangan malah narik selimut lagi yaa, *hehehee

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Keprotokolan #1

Ada yang tau gak, sebenarnya apa kegiatan dari keprotokolan? Apa hanya sebatas master of ceremony yang membaca rangkaian kegiatan atau orang-orang yang mengatur tamu undangan di sebuah acara? Untuk lebih jelas, pada kesempatan kali ini penulis akan berbagi sedikit pengalaman kehumasan di Kementerian Sekretariat Negara khusunya mengenai keprotokolan yang secara langsung pasti bersinggungan dengan kegiatan di ring 1 presiden. Kementerian Sekretariat Negara RI (sumber foto, setkab.go.id) Kegiatan protokol sebenarnya tidak terbatas hanya pada tata tertib acara, tamu undangan dan MC. Tetapi cakupannya lebih luas dan meliputi 3 aspek utama yaitu tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan. Agar lebih resmi, penulis mengutip pengertian keprotokolan dari Undang-undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan pada Pasal 1 Ayat (1) yaitu “Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat,

Mengenal Awal Mula Masuknya Agama Islam dan Kerajaan di Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh P ermulaan Agama Islam Masuk ke Aceh Di pesisir timur utara pulau sumatera disana berada daerah yang bernama Perlak. Penduduknya telah mempunyai kemajuan-kemajuan, terutama dalam bidang pertanian dan perniagaan. Mereka telah dapat menghasilkan, selain dari pada bahan keperluan sehari-hari seperti padi, tebu, kelapa dan lain-lain dari tanaman muda, mereka telah sanggup pula menghasilkan bahan-bahan perniagaan seperti lada hitam, lada putih, damar, kemenyan, sutera, gading gajah, sumbu badak dan berbagai macam dari penghasilan hutan. Saudagar-saudagar dari daerah lain di kepulauan Indonesia, Siam, Malaka dan lain-lain negeri sering mendatangi untuk membeli hasil-hasil negeri Perlak. Dalam tahun 173 H/800 M datanglah sebuah kapal dari negeri “Atas Angin” (Arab, Baghdad, Parsi, Mesir atau India) ke Pelabuhan mereka yang disebut Bandar Perlak. Anak buah kapal itu sendiri dari para saudagar Muslim, pemimpinnya/nahkodanya bergelar Khalifah. Keadaan penduduk per