Skip to main content

Mengenal Lebih Dekat dengan PASPAMPRES

Pada kesempatan kali ini Setiap Langkah Membawa Makna akan mengupas seputar “Paspampres”. Pastinya tak asing bukan rasanya mendengar istilah tersebut? Yuk langsung saja, “Paspampres” atau Pasukan Pengamanan Presiden  adalah pasukan yang berada dibawah komando langsung Markas Besar TNI. Saya berkesempatan untuk berbincang-bincang santai dengan Bapak Mayjend (MAR) Bambang Suswantono yang saat itu menjabat sebagai Komandan Paspampres di Mako Paspampres (*red Markas Komando) untuk kenal lebih dekat dengan pasukan elit ini.


Paspampres saat Ceremony Pergantian Pasukan Jaga Istana Kepresidenana (sumber foto: paspampres.mil.id)

Paspampres sendiri memiliki sejarah yang panjang, berawal dari tahun 1945 setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan ada delapan personel Tokubetsu Keisatsutai (Pasukan Polisi Istimewa) yang menganggap perlunya untuk mengawal Bung Karno. Ditahun 1946 barulah menjadi satuan pengawal presiden resmi bernama Detasemen Kawal Pribadi (DKP). Kemudian tahun 1962 atas usul Menkohankam/KASAB (Kepala Staf Angkatan Bersenjata) akhirnya di tetapkan Resimen Tjakrabirawa.

Setelah Peristiwa G 30 S/PKI di Tahun 1966 Resimen Tjakrabirawa dilikuidasi dan dibentuk Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas Pomad). Pada tahun 1970 di era Presiden Soeharto selaku Panglima tertinggi ABRI dibentuklah Paswalpres (Pasukan Pengawalan Presiden) untuk menyelenggarakan pengamanan fisik secara langsung kepada Presiden dan melaksanakan tugas-tugas protokoler atau upacara-upacara kenegaraan. Dan akhirnya pada tahun 1988 barulah bernama “Paspampres” karena kata pengamanan dinilai lebih tepat di bandingkan kata “Pengawalan” sebelumnya.

Setia Waspada menjadi motto yang dipegang teguh oleh setiap anggota pasukan sebagai perisai hidup yang memiliki tugas dari Panglima TNI untuk melaksanakan tugas dan fungsi pokok untuk mengamankan langsung fisik jarak dekat 1 x 24 jam kepada Presiden, Wakil Presiden, kemudian Tamu Negara setingkat kepala negara atau VVIP (very-very important person) dan satu lagi juga mengamankan mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden.

Jadi secara garis besar Paspampres dibagi menjadi 4 Group dan memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Pertama, Group A ditugaskan untuk mengamankan Presiden RI yang masih aktif memerintah, Group B ditugaskan untuk mengamankan Wakil Presiden, Group C untuk tamu negara setingkat Presiden atau Perdana Menteri (tamu VVIP) yang berkujung ke Indonesia dan terakhir Group D ditugaskan untuk memberikan pengamanan kepada mantan Presiden dan Wakil Presiden yang pernah menjabat.

Mako Paspampres sendiri selain 4 group di atas dan para Staf/Staf Asisten itu dibawahnya ada banyak lagi unsur-unsur pelaksana dan dentasemen-dentasemen lainnya. Di luar itu ada juga namanya Bataliyon Pengawal Yonwalproknek, Satuan Pengawal Protokoler Kenegaraan, satu Batalyon ini full diisi oleh personil dari Polisi Militer Angkatan Darat, tugasnya melakukan  pengawalan Istana, yaitu yang menjaga komplek Istana Kepresidenan dan pengawalan bermotor atau kawal bermotor dari Yonwalproknek. “Kemudian saya disini juga ada Dronkanser, Skuadron Kaveleri Serbu. Nah ini berkaitan dengan pengawalan tamu VVIP atau escape /penyelamatan. Jadi mereka setiap kegiatan sudah lengkap ada disitu. Lainnya ada juga Detasemen, Music, Perbekalan, Komplek, Peralatan dan cukup banyak”. Tutur Komandan Paspampres ini.  

Bincang-bincang santai bersama Komandan Paspampres Bapak Mayjend  Bambang Suswantono 

Kamu penasaran gak dari mana asal usul setiap anggota personil nya atau berminat untuk bergabung? Jadi, Personil dari Paspampres ini terdiri dari berbagai multi korps angkatan. Seluruh Matra ada disini, baik Angkatan Darat (AL), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Personil Paspampres diambil dari setiap satuan-satuan khusus dilingkungan TNI. Proses pemilihan dengan seleksi ketat sehingga hanya prajurit yang terbaiklah bisa masuk kesini. “Secara Paspampres ini merupakan etalase TNI juga, apa yang dilihat didepan mata Presiden, Apa yang dilihat di depan Tamu Negara itu mencerminkan apa yang ada didalam satuan TNI yang dibelakang” tutur Pak Bambang Seswantoto disela-sela bincang, sambil mempersilahkan kami untuk menikmati hidangan yang disediakan.

Sekian dulu tulisan kali ini, Baca juga tulisan berikutnya mengenai " Atraksi Pergantian Pasukan Jaga Istana Kepresidenan RI ". Akhir kata, terima kasih ya sudah meluangkan waktunya untuk mampir.

#PASPAMPRES #ISTANA

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Keprotokolan #1

Ada yang tau gak, sebenarnya apa kegiatan dari keprotokolan? Apa hanya sebatas master of ceremony yang membaca rangkaian kegiatan atau orang-orang yang mengatur tamu undangan di sebuah acara? Untuk lebih jelas, pada kesempatan kali ini penulis akan berbagi sedikit pengalaman kehumasan di Kementerian Sekretariat Negara khusunya mengenai keprotokolan yang secara langsung pasti bersinggungan dengan kegiatan di ring 1 presiden. Kementerian Sekretariat Negara RI (sumber foto, setkab.go.id) Kegiatan protokol sebenarnya tidak terbatas hanya pada tata tertib acara, tamu undangan dan MC. Tetapi cakupannya lebih luas dan meliputi 3 aspek utama yaitu tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan. Agar lebih resmi, penulis mengutip pengertian keprotokolan dari Undang-undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan pada Pasal 1 Ayat (1) yaitu “Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat,

Mengenal Awal Mula Masuknya Agama Islam dan Kerajaan di Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh P ermulaan Agama Islam Masuk ke Aceh Di pesisir timur utara pulau sumatera disana berada daerah yang bernama Perlak. Penduduknya telah mempunyai kemajuan-kemajuan, terutama dalam bidang pertanian dan perniagaan. Mereka telah dapat menghasilkan, selain dari pada bahan keperluan sehari-hari seperti padi, tebu, kelapa dan lain-lain dari tanaman muda, mereka telah sanggup pula menghasilkan bahan-bahan perniagaan seperti lada hitam, lada putih, damar, kemenyan, sutera, gading gajah, sumbu badak dan berbagai macam dari penghasilan hutan. Saudagar-saudagar dari daerah lain di kepulauan Indonesia, Siam, Malaka dan lain-lain negeri sering mendatangi untuk membeli hasil-hasil negeri Perlak. Dalam tahun 173 H/800 M datanglah sebuah kapal dari negeri “Atas Angin” (Arab, Baghdad, Parsi, Mesir atau India) ke Pelabuhan mereka yang disebut Bandar Perlak. Anak buah kapal itu sendiri dari para saudagar Muslim, pemimpinnya/nahkodanya bergelar Khalifah. Keadaan penduduk per