Skip to main content

Kita Semua Duta Wisata



Weh Islands, demikian lah para turis asing menyebut nama lain Kota Sabang. Penuh pesona dibalik keindahan pantainya, akan membuat siapa saja mau datang untuk berwisata di kota ini. Baik dari kalangan pejabat, pengusaha, maupun mayarakat biasa, termasuk dari kalangan mahasiswa pastinya akan tergiur untuk jalan-jalan disabang. 



Pertanyaannya mengapa harus kesabang? Dan ada apa saja disabang???

Nah, ketika kamu akan berkuliah, dan menyandang status Mahasiswa yang ber KTP (Kartu Tanda Penduduk) Sabang, maka siap-siaplah menjadi tour guide dadakan dari teman-teman mahasiswa kamu ya. Oleh karena itu, saran saya ketika kamu menjadi mahasiswa atau pelajar yang keluar dari sabang setidaknya bekali diri dengan pengetahuan seputar Kota Sabang tercinta ini, seperti tempat wisata, tempat penginapan, makanan khas, dan sampai oleh-olehnya ya.  

Mengapa harus demikian? 
Alasannya, karena teman-teman kamu pasti akan bertanya tentang Sabang, jadi harus bersiap-siap ya. Apalagi kalau sudah mauliburan akhir semester atau ada liburan panjang. Dan disini nantinya pengetahuan kamu akan di uji. (*eh sepertinya pengalaman penulis banget nih, hehe).

Tapi tenang dulu, kalau kamu minim akan informasi tempat wisata yang ada di sabang, kamu hanya cukup googling sekitar 10-15 menit melalui gadget. Pasti akan banyak ulasan mengenai kota sabang yang nanti bisa kamu dapatkan.

Jika mau yang lebih resmi dan akurat, kamu juga bisa memperoleh informasi dengan langsung datang ke Dinas Pariwisata Kota Sabang untuk bertanya-tanya. Serta kalau tidak mau repot-repot datang kesana sekarang sudah lebih mudah, yaitu bisa dengan membuka website Dispudbar Sabang http://budpar.sabangkota.go.id/ disana banyak terdapat informasi mengenai tempat wisata yang ada di Kota Sabang.

Jadi, kalau kamu pelajar/mahasiswa sabang jangan sampai tidak tahu informasi tentang potensi wisata yang dimiliki sabang ya, kan malu nantinya kalau ditanya kita tidak tahu apa-apa *hehe.

Setidaknya kita bisa menjadi agen duta wisata sabang bagi teman-teman, keluarga atau kerabat, maupun rekan-rekan kita lainnya. Walaupun bukan dalam artian sebagai duta wisata yang dinobatkan melalui ajang pemilihan resmi, tapi paling tidak kita bisa menjadi agen yang mempromosikan sabang. Maka bagi saya pribadi kamu sudah bisa dikatakan sebagai Duta Wisata Sabang.
  #Yuuuk tingkatkan kapasitas intelektual kita sebagai mahasiswa agar cerdas menjadi agen wisata sabang

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Keprotokolan #1

Ada yang tau gak, sebenarnya apa kegiatan dari keprotokolan? Apa hanya sebatas master of ceremony yang membaca rangkaian kegiatan atau orang-orang yang mengatur tamu undangan di sebuah acara? Untuk lebih jelas, pada kesempatan kali ini penulis akan berbagi sedikit pengalaman kehumasan di Kementerian Sekretariat Negara khusunya mengenai keprotokolan yang secara langsung pasti bersinggungan dengan kegiatan di ring 1 presiden. Kementerian Sekretariat Negara RI (sumber foto, setkab.go.id) Kegiatan protokol sebenarnya tidak terbatas hanya pada tata tertib acara, tamu undangan dan MC. Tetapi cakupannya lebih luas dan meliputi 3 aspek utama yaitu tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan. Agar lebih resmi, penulis mengutip pengertian keprotokolan dari Undang-undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan pada Pasal 1 Ayat (1) yaitu “Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat,

Mengenal Awal Mula Masuknya Agama Islam dan Kerajaan di Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh P ermulaan Agama Islam Masuk ke Aceh Di pesisir timur utara pulau sumatera disana berada daerah yang bernama Perlak. Penduduknya telah mempunyai kemajuan-kemajuan, terutama dalam bidang pertanian dan perniagaan. Mereka telah dapat menghasilkan, selain dari pada bahan keperluan sehari-hari seperti padi, tebu, kelapa dan lain-lain dari tanaman muda, mereka telah sanggup pula menghasilkan bahan-bahan perniagaan seperti lada hitam, lada putih, damar, kemenyan, sutera, gading gajah, sumbu badak dan berbagai macam dari penghasilan hutan. Saudagar-saudagar dari daerah lain di kepulauan Indonesia, Siam, Malaka dan lain-lain negeri sering mendatangi untuk membeli hasil-hasil negeri Perlak. Dalam tahun 173 H/800 M datanglah sebuah kapal dari negeri “Atas Angin” (Arab, Baghdad, Parsi, Mesir atau India) ke Pelabuhan mereka yang disebut Bandar Perlak. Anak buah kapal itu sendiri dari para saudagar Muslim, pemimpinnya/nahkodanya bergelar Khalifah. Keadaan penduduk per