Skip to main content

Youthcamp Anti-Corruption KPK , Energi Muda Desa Untuk Negeri !

Awan mendung disertai tetesan hujan setia menemani aktivitas kami disabang. Yah saat ini kami sedang mengikuti program youthcamp anti-corruption KPK 2016. KPK sendiri adalah singkatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu sebuah lembaga yang konsisten dalam memberantas korupsi, dan sangat disegani dan ditakuti oleh pejabat-pejabat berdasi yang manipulatif.

Kegiatan ini merupakan kali ketiga yang diselenggarakan oleh KPK, kalau sebelumnya dilakasanakan di Yogyakarta. Kali ini dilaksanakan di Kota Sabang, Nol Kilometer Indonesia, yaitu pulau paling barat dari Indonesia. Sabang sendiri memiliki lima buah pulau, yaitu Pulau Selako, Pulau Klah, Pulau Rondo, Pulau Rubiah dan Pulau Weh sebagai pusat kota administrasi pemerintahan.

Dalam kegiatan ini, pesertanya berasal dari berbagai komunitas yang ada di Indonesia dan ada yang diseleksi atau di undang langsung oleh KPK. Totalnya berjumlah 67 peserta. Setelah mengikuti beberapa hari pembekalan secara intensif yang di pusatkan di Gapang Resort peserta selanjutnya akan diterjunkan langsung kemasyarakat.

Peserta Youth Camp Anti-Corruption KPK 2016

 Dari 67 Peserta dibagi kedalam 4 kelompok yang nantinya akan melaksanakan berbagai kegiatan di “Gampong” (*dalam bahasa aceh, Gampong sama dengan “Desa”). Selama 3 hari para peserta akan menginap di rumah-rumah warga. Empat kelompok akan tinggal di Gampong Iboih, Jaboi, Aneuk Laot dan Cot Ba’u.  

Saat ini saya menjadi fasilitator dalam kegiatan Youth Camp dan terpilih untuk mendampingi kelompok yang akan live in di Gampong Aneuk Laot, banyak keseruan dan pengalaman yang kami dapatkan disini, mulai dari kearifan lokalnya sampai-sampai ada beberapa *kejadian diluar kebiasaan yang cukup menjadi kenangan bahagia dari beberapa orang diantara kami. Hehe

Kelompok Gimusa Live in di Gampong Aneuk Laot

Peserta dari kelompok Anti-corrupton youthcamp KPK yang live in di gampong aneuk laot bernama “Gimusa”. Gimusa adalah nama yang terinspirasi dari tema kegiatan youthcamp kali ini yaitu “Energi Muda Desa Untuk Negeri” disingkat Gimusa. Dari empat kelompok yang ada, kelompok ini memiliki anggota yang punya kepribadian yang lengkap, menarik dan seru tentunya. Ada yang memiliki seni dalam management crisis atau penyelesaian masalah, ada  yang berperan sebagai leader, ada yang menjadi penyemangat, ada yang bertanggung jawab untuk mengatur masalah pencatatan keuangan sesuai dengan basic ilmu akutansinya, ada juga dengan latarbelakang kewartawanannya menjadi juru tulis setiap acara rapat maupun saat evaluasi berlangsung. Kemudian dengan latarbelakang aktivisnya mempunyai seni dalam memimpin rapat di saat-saat genting. Bahkan didalam kelompok ini juga memiliki orang yang mempunyai bakat menghibur dikala kelompok telah mulai sedikit jenuh dan serius, dan berperang merangkap sebagai produser dan bagian dokumentasi di kelompok ini. Mereka inilah yang akan menjadi calon-calon pemimpin bangsa dimasa depan.

Bali - Batang - Sabang

Banyak sekali pengalaman yang tertelupakan bersama-sama orang hebat dari anggota kelompok Gimusa ini yang memang berasal dari budaya, adat, agama dan bahasa yang berbeda. Ada yang perwakilan Aceh, Bireun, Medan, Riau, Bali, Jakarta, Bandung, Batang (Jawa Tengah), Yogyakarta, Banten, Malang, dan beberepa teman lainnya yang lupa nama daerah asalnya, hehe, Walaupun berbeda-beda inilah yang menjadi perekat tali silaturrrahmi kami bersama.

Kenang-kenangan terakhir dari kelompok Gimusha untuk Gampong Aneuk Laot



Sebelum Live In
Setelah kurang lebih 4 hari berada di Gapang Resort, Para peserta youthcamp anti-corruption sebelumnya telah mendapatkan berbagai materi dari berbagai narasumber yang luar biasa, mulai dari pembukaan dan penyambutan awal Peserta Youthcamp 2016 oleh Pimpinan KPK dan Pejabat-pejabat daerah, diantarnya dari pimpinan KPK di wakili oleh Wakil Ketua KPK Bapak Saut Situmorang, Serta turut memberi kata sambutan dari Walikota Sabang Bapak Zulkifli H. Adam, Walikota Banda Aceh Ibu Illiza Sa’aduddin Djamal, dan Gebernur Aceh yang di wakili oleh Inspektorat Aceh Bapak Drs. Abdul Karim yang sekaligus memberi kata sambutan dan  juga membuka acara.

Selain dari kata-kata sambutan yang memiliki makna tersirat untuk menjadi generasi muda yang anti korupsi. Wakil Ketua KPK bapak Saut Situmorang dalam kesempatan khusus juga memberikan materi lebih dalam lagi kepada para peserta setelah acara seremonial pembukaan usai.

Tim Fasilitator Barsama Pak Saut Situmorang (salah satu Pimpinan KPK)

Selanjutnya berbagai pemateri yang memiliki kapasitas di bidangnya dihadirkan oleh KPK untuk menempa para peserta youthcamp agar menjadi regenerasi penerus bangsa yang memiliki integritas diri, kepedulian akan lingkungan dan menjadi agen pemuda yang antikorupsi yang diharapkan dapat menebarkan virus-virus anti korupsi di daerah dan komunitas masing-masing.

Adapun tema-tema atau materi yang disampaikan memiliki pesan moral yang memotivasi dan mendidik, antaranya mengenai Intervensi, Implementasi dan Reanaksi Korsupgah langsung disampaikan oleh Pak Saut. Setelah itu malamnya dilanjutkan dengan Workshop tentang Tata Kelola dan Pengelolaan Pemerintah Daerah oleh Walikota Banda Aceh, dalam kehadirannya Ibu Illiza juga turut berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengatur tatakola pemerintahan yang baik dan dengan visinys menjadi kota madani.

Selanjutnya ada workshop lainnya yang diisi oleh komunitas yang bergerak dibidang isu anti korupsi, yaitu dengan tema  “Membangun Komunitas Anti Korupsi” yang di isi oleh SAKA Aceh, MATA Aceh dan Gerak Aceh. Ada juga workshop pembangunan dan pengelolaan keuangan desa dengan tema “Membangun Desa dan Desa Membangun” Oleh Usman dari Fitra Riau.

Workshop Pemberdayaan Masyarakat melalui “Audit Sosial” oleh Mulyadi (YKPM Makassar). Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan kemandrian oleh Rachmat Jabari. dan Kampanye melalui Pendekatan Sosial Budaya  yang diisi oleh dua musisi Band Navicula.

Ada juga kegiatan dengan tema Membangun  Gerakan Melalui Citizen Journalism, Film dan Media Kreatif. Jadi para peserta Youthcamp banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang luar biasa langsung dari orang-orang yang memiliki kapasitas di bidangnya.

Review Perencanaan dan Pengelolaan APBD Koordinator ICW Mas Abdullah Dahlan  
Selain itu, para peserta juga mendapatkan ilmu bagaimana mereview Perencanaan dan Pengelolaan APBD.  Partispasi Publik dalam Implementasi Program JAGA KPK,  Materi tenntang Konsep Kreatif Komunikasi Social Media. Dan Pemahaman Tindak Pidana Korupsi oleh Penyidik KPK dengan Mas Novel Baswedan.
           
Bareng Mas Novel Baswedan
Selanjutnya Pak Bambang Widjajanto juga memaparkan bagaimana peran pemuda dan perjuangan dalam membangun bangsa. Dan di akhir sebelum para peserta di terjunkan langsung untuk live in ditengah-tengah masyarakat mereka juga di bekali dengan workshop enterpreneurship dan pemberdayan masyarakat melalui pendidikan oleh mas SupoRaharjo.  Sehingga di harapkan para generasi emas ini bisa menjadi pelopor dalam membangun Indonesia Tanpa koropsi di kemudian hari.

Mari Katakan Tidak Pada Korupsi

Mari kita katakan Tidak pada Korupsi! dan semoga setiap langkah kita membawa makna bagi perubahan Indonesia yang lebih baik lagi, Salam Anti Korupsi :D

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Keprotokolan #1

Ada yang tau gak, sebenarnya apa kegiatan dari keprotokolan? Apa hanya sebatas master of ceremony yang membaca rangkaian kegiatan atau orang-orang yang mengatur tamu undangan di sebuah acara? Untuk lebih jelas, pada kesempatan kali ini penulis akan berbagi sedikit pengalaman kehumasan di Kementerian Sekretariat Negara khusunya mengenai keprotokolan yang secara langsung pasti bersinggungan dengan kegiatan di ring 1 presiden. Kementerian Sekretariat Negara RI (sumber foto, setkab.go.id) Kegiatan protokol sebenarnya tidak terbatas hanya pada tata tertib acara, tamu undangan dan MC. Tetapi cakupannya lebih luas dan meliputi 3 aspek utama yaitu tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan. Agar lebih resmi, penulis mengutip pengertian keprotokolan dari Undang-undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan pada Pasal 1 Ayat (1) yaitu “Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat,

Mengenal Awal Mula Masuknya Agama Islam dan Kerajaan di Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh P ermulaan Agama Islam Masuk ke Aceh Di pesisir timur utara pulau sumatera disana berada daerah yang bernama Perlak. Penduduknya telah mempunyai kemajuan-kemajuan, terutama dalam bidang pertanian dan perniagaan. Mereka telah dapat menghasilkan, selain dari pada bahan keperluan sehari-hari seperti padi, tebu, kelapa dan lain-lain dari tanaman muda, mereka telah sanggup pula menghasilkan bahan-bahan perniagaan seperti lada hitam, lada putih, damar, kemenyan, sutera, gading gajah, sumbu badak dan berbagai macam dari penghasilan hutan. Saudagar-saudagar dari daerah lain di kepulauan Indonesia, Siam, Malaka dan lain-lain negeri sering mendatangi untuk membeli hasil-hasil negeri Perlak. Dalam tahun 173 H/800 M datanglah sebuah kapal dari negeri “Atas Angin” (Arab, Baghdad, Parsi, Mesir atau India) ke Pelabuhan mereka yang disebut Bandar Perlak. Anak buah kapal itu sendiri dari para saudagar Muslim, pemimpinnya/nahkodanya bergelar Khalifah. Keadaan penduduk per