Skip to main content

Pemilihan Duta Wisata Sabang, Apa Persiapannya?

Krue Seumangat, selamat datang di catatan “Setiap Langkah Membawa Makna”. Berhubung banyak yang bertanya-tanya mengenai proses pemilihan duta wisata Sabang, Maka tulisan kali ini akan membahas seputar hal tersebut. Saat ini telah dibuka pendaftaran pemilihan Duta Wisata Sabang Tahun 2018. Bagi kamu yang ingin berpartispasi untuk mengikuti ajang pemilihan ini, Tata cara pendaftaranya cukup mudah. Kamu tinggal datang ke Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Sabang dan mengisi formulir yang tersedia.

Pemilihan Duta Wsiata Sabang Tahun 2018, Sumber : Disparbud Sabang

Sebelum mendaftar pastikan Kamu juga memiliki kualifikasi dibawah ini sebagai standar/ persyaratan
  1.  Usia Laki-laki dan Perempuan antara 17-25 Tahun.
  2.  Tinggi Badan untuk Calon Cut Abang minimal 165 cm dan Cut Adek minimal 160 cm.
  3. Beragama Islam dan mampu membaca Al-Qur’an.
  4. Menguasai bahasa asing dan berwawasan luas.
  5. Mampu mempresentasikan budaya dan pariwisata daerah.
  6. Menguasai salah satu kesenian daerah.
  7. Belum menikah.
  8. Dan belum penah mengikuti pemilihan duta wisata aceh sebelumnya

Seleksi dan penjurian nantinya akan dimulai dari tanggal 19 s.d 21 April 2018. Berdasarkan pengalaman penulis di 2017. Pertama-tama akan ada sesi brifieng mengenai tata cara/ prosedur pemilihan yang akan di jalani peserta selama kegiatan. Setelah itu biasanya di lanjukan dengan  kelas kecantikan yang di isi oleh salah satu Brand Komestik Kecantikan, tetapi kelas kecantikan ini biasanya Cut Adek nya yang lebih bersemangat. Pada saat audisi usahakan menggunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Bagi laki-laki boleh mengenakan kemeja maupun baju batik dengan celana kain.

Sebelum sesi penjurian nanti akan ada pembagian nomor urut, biasanya disesuaikan  dengan absensi daftar hadir peserta. Nomor urut ini harus tetap melekat dan dibawa peserta selama audisi.

Pada tahapan penjurian, nanti ada beberapa juri yang akan mewawancarai para peserta sesuai dengan kompetensi bidang masing-masing. Jadi persiapkan diri dengan baik, banyak membaca informasi-informasi yang berkaitan dengan pariwisata dan pengetahuan umum. Kunci yang paling penting dalam menghadapi pewawancara adalah harus “Percaya Diri”, “Tenang/tidak tergesa-gesa”, “Pikirkan dulu sejenak jawabannya sebelum menjawab, agar dapat menggunakan tata bahasa yang lebih teratur dan langsung kepada point/esensi jawaban” dan tunjukkan kalau kamu yang terbaik dan pantas untuk dipilih.

Berdasarkan pengalaman penulis tahun lalu, ada beberapa katagori bidang yang akan di uji, mulai dari Bidang Wawasan Pengetahuan Umum, Bahasa, Kepribadian/psikologi, Adat dan Kebudayaan Aceh/Sejarah/Wisata dan Presentasi/Penampilan Bakat atau keterampilan seni daerah yang dikuasai peserta.

Latihan Koreografer untuk malam penobatan. Sumber : Dok Disparbud Sabang

Setelah melewati berbagai proses seleksi, para peserta juga akan belajar koreografi atau gerakan tarian untuk ditampilkan pada malam pembukaaan Penobatan Duta Wisata. Malam penobatan merupakan detik-detik yang menegangkan karena merupakan pengumuman final. disini para peserta diwajibkan memakai Pakaian Adat Aceh. Selain koreografi, pada malam penobatan peserta juga harus bersiap-siap dengan perkenalan diri di depan khalayak ramai ya. dan persiapkan juga diri untuk menjawab pertanyaan seandainya kamu masuk kedalam 5 atau 6  besar. Setiap peserta akan memiliki satu kesempatan untuk menjawab satu pertanyaan. Pertayaan ini di ajukan oleh masing-masing dewan juri yang namanya terpilih secara acak oleh peserta setelah mengambil bola yang berisi nama dewan juri tersebut.

Penobatan Duta Wisata Sabang 2017, Sumber : Disparbud Sabang

Untuk informasi lebih lanjut mengenai proses pendaftaran kamu bisa menghubungi contact person dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabang berikut, Meutia : 085260140381 dan  Putra : 081269312020. Atau agar lebih jelas kamu bisa langsung datang ke Kantor dan mengambil formulirnya.  

Sekian dulu sharing kali ini, sampai bertemu saat audisi ya. Tetap semangat dan tunjukan kalau kamu yang terbaik menjadi Cut Abang dan Cut Adek Duta Wisata Kota Sabang 2018.

#pemilhandutawisatasabang2018  #sabang

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Lebih Dekat Kegiatan Keprotokolan #1

Ada yang tau gak, sebenarnya apa kegiatan dari keprotokolan? Apa hanya sebatas master of ceremony yang membaca rangkaian kegiatan atau orang-orang yang mengatur tamu undangan di sebuah acara? Untuk lebih jelas, pada kesempatan kali ini penulis akan berbagi sedikit pengalaman kehumasan di Kementerian Sekretariat Negara khusunya mengenai keprotokolan yang secara langsung pasti bersinggungan dengan kegiatan di ring 1 presiden. Kementerian Sekretariat Negara RI (sumber foto, setkab.go.id) Kegiatan protokol sebenarnya tidak terbatas hanya pada tata tertib acara, tamu undangan dan MC. Tetapi cakupannya lebih luas dan meliputi 3 aspek utama yaitu tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan. Agar lebih resmi, penulis mengutip pengertian keprotokolan dari Undang-undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan pada Pasal 1 Ayat (1) yaitu “Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi yang meliputi Tata Tempat,

Mengenal Awal Mula Masuknya Agama Islam dan Kerajaan di Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Aceh P ermulaan Agama Islam Masuk ke Aceh Di pesisir timur utara pulau sumatera disana berada daerah yang bernama Perlak. Penduduknya telah mempunyai kemajuan-kemajuan, terutama dalam bidang pertanian dan perniagaan. Mereka telah dapat menghasilkan, selain dari pada bahan keperluan sehari-hari seperti padi, tebu, kelapa dan lain-lain dari tanaman muda, mereka telah sanggup pula menghasilkan bahan-bahan perniagaan seperti lada hitam, lada putih, damar, kemenyan, sutera, gading gajah, sumbu badak dan berbagai macam dari penghasilan hutan. Saudagar-saudagar dari daerah lain di kepulauan Indonesia, Siam, Malaka dan lain-lain negeri sering mendatangi untuk membeli hasil-hasil negeri Perlak. Dalam tahun 173 H/800 M datanglah sebuah kapal dari negeri “Atas Angin” (Arab, Baghdad, Parsi, Mesir atau India) ke Pelabuhan mereka yang disebut Bandar Perlak. Anak buah kapal itu sendiri dari para saudagar Muslim, pemimpinnya/nahkodanya bergelar Khalifah. Keadaan penduduk per