Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

Balai Kirti, Museum Kepresidenan Republik Indonesia

Proklamasi menandakan awal kemerdekaan Indonesia. Para pemimpin dan tokoh bangsa  memiliki sejarahnya tersendiri terkait capaian atau prestasi yang telah ditorehkan selama kepemimpinannya. Indonesia sendiri telah dipimpin oleh 6 orang Presiden, mulai dari Masa Presiden Soekarno, Soeharto, BJ. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Terakhir ada juga Presiden aktif Joko Widodo yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden untuk kedua kalinya. Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Sebagai bentuk penghormatan kepada para Presiden Indonesia, Balai Kirti mulai dibangun tahun 2012 di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selasai ditahun 2014.  Kirti sediri berasal dari bahasa sanskerta dan jawa kuno yang artinya amal utama atau tindakan yang membawa kemahsuran. Presiden Pertama Ir. Soekarno Catatan sejarah tentu sangatlah penting untuk merefleksikan jati diri bangsa, agar tak tergoyahkan dimasa mendatang. “ Tulislah te

Candi Ratu Boko

Setelah sekian lama tulisan ini terpending didraft, akhirnya kali ini Blog Setiap Langkah Membawa Makna kembali akan mengulas seputar Candi yang bisa jadi rekomendasi tujuan liburan Anda. Baca juga tulisan sebelumnya Candi Borobudur dan Prambanan . Gapura Candi Ratu Boko di waktu sunset (sumber foto Borobudurpark) Langsung saja, berada tidak jauh dari Candi Prambanan, Candi Ratu Boko bisa ditempuh menggunakan kendaraan hanya berkisar kurang lebih 15 menit saja. Berada di atas bukit dengan ketinggian sekitar 195,97 Mdpl, Ratu Boko menjadi tempat terbaik untuk menikmati sunset. Sedikit mengulang sejarah berdasarkan penuturan pendamping kami dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko   (Persero), Boko sebenarnya adalah tempat budha, didasari dari sebuah peninggalan prasasti yang berangkat dari tahun 792 disana tertulis abayagiri wihara yang berarti asrama manusia diatas bukit perwujudannya. Itu awalnya, kemudian ditahun 856 ada perubahan fungsi dari wih

Atraksi Pergantian Pasukan Jaga Istana Kepresidenan RI

Negara kita memiliki sekitar 6 Istana Kepresidenan yang bisa digunakan sebagai pusat pemerintahan atau sebagai tempat kediaman dari Presiden. Saat ini, yang menjadi tempat tinggal Presiden aktif Bapak Joko Widodo adalah Istana di Bogor. Sedangkan Istana Merdeka dan Istana Negara yang ada di Jakarta digunakan sebagai tempat kerja atau diselenggarakannya acara-acara resmi Presiden. Selain itu, masih ada juga Istana lainnya yang berada di Cipanas, Istana di Yogyakarta dan terakhir Istana Tampak Siring di Bali. Pengelolaan Istana sepenuhnya berada dibawah Kementerian Sekretariat Negara sebagaimana tupoksinya di dalam undang-undang yaitu “Kementerian Sekretariat Negara mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan teknis dan administrasi serta analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara”. Tetapi untuk pengamanan di Lingkungan Istana dijaga oleh Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden).

Mengenal Lebih Dekat dengan PASPAMPRES

Pada kesempatan kali ini Setiap Langkah Membawa Makna akan mengupas seputar “Paspampres”. Pastinya tak asing bukan rasanya mendengar istilah tersebut? Yuk langsung saja, “Paspampres” atau Pasukan Pengamanan Presiden  adalah pasukan yang berada dibawah komando langsung Markas Besar TNI. Saya berkesempatan untuk berbincang-bincang santai dengan Bapak Mayjend (MAR) Bambang Suswantono yang saat itu menjabat sebagai Komandan Paspampres di Mako Paspampres (*red Markas Komando) untuk kenal lebih dekat dengan pasukan elit ini. Paspampres saat Ceremony Pergantian Pasukan Jaga Istana Kepresidenana (sumber foto: paspampres.mil.id) Paspampres sendiri memiliki sejarah yang panjang, berawal dari tahun 1945 setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan ada delapan personel Tokubetsu Keisatsutai (Pasukan Polisi Istimewa) yang menganggap perlunya untuk mengawal Bung Karno. Ditahun 1946 barulah menjadi satuan pengawal presiden resmi bernama Detasemen Kawal Pribadi (DKP). Kemudian tahun 196